Rabu 13 April 2022

Ramzan Kadyrov Sampaikan Terima Kasih Kepada Indonesia

Oleh Redaksi, PUBLIS

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, DOK: Istimewa.

PUBLIS.ID, CHECHNYA - Ramzan Kadyrov yang merupakan Pemimpin Chechnya menyampaikan terima kasih kepada Indonesia dan negara-negara muslim lainnya di dunia karena Republik Indonesia (RI) dan kawan-kawan tidak menjatuhkan sanksi kepada Rusia pasca serangan Moskow ke Ukraina. Ia mengatakan bahwa saat ini ada kejahatan yang terjadi untuk memojokkan pihak Rusia. Meski begitu, ia puas dan mengatakan tidak adanya sanksi dari negara-negara Muslim merupakan bentuk dukungan kepada negaranya.

"Sebagai muslim, bagi saya, merupakan suatu kepuasan besar ketika mengetahui bahwa seluruh dunia Islam mendukung Rusia dalam pertarungan melawan kejahatan universal. Tidak ada satu pun negara yang mayoritas penduduknya muslim menjatuhkan sanksi kepada Rusia," ujarnya dalam saran persnya sebagaimana dikutip dari CNBC, Selasa 12 April 2022.

Ramzan menjelaskan, negara yang tidak memberikan sanksi diantaranya Saudi Arabia, Turki, Uni Arab Emirat, Pakistan, Palestina, Irak, Suriah, Iran, Libia, Indonesia, Yordania, Mesir, Qatar, Azerbaijan, Aljazair, Afganistan, Bangladesh, Bahrain, Bosnia dan Herzegovina, Brunei Darussalam, Burkina Faso, Gambia, Guinea, Guinea Bissau, Djibouti, Yaman, Kazakhstan, Kirgizstan, Kuwait, Lebanon, Mauritania, Malaysia, Mali, Maladewa, Maroko, Niger, Nigeria, Oman, Senegal, Somali, Sudan, Tajikistan, Tunisia, Turkmenistan, Uzbekistan, Chad, dan banyak lainnya.

"Atas nama 30 juta muslim Rusia, saya ingin menyampaikan kepada Anda semua terima kasih yang setulus-tulusnya. Semoga Allah Swt senantiasa meridhoi (negara) Anda semua. Hari ini, Anda semua membuktikan bahwa umat Islam selalu berpihak pada kebenaran dan keadilan," ungkap Ramzan.

Dalam rilis tersebut, Ramzan juga menegaskan bahwa operasi militer yang dilakukan Rusia ke Ukraina adalah untuk mengekang kaum-kaum penindas. Ia menggambarkan Ukraina sebagai Nazi dan setan. Ramzan bertekad tidak akan membiarkan Pemerintahan Zelensky, terus berkuasa. Apalagi Ukraina telah disokong Barat, di mana ia menyebut Presiden Amerika Serikat (AS) sebagai manusia tapi berprilaku setan.

Di kesempatan yang sama, ia pun menyanjung Presiden Rusia Vladimir Putin. Bahkan kata dia, Putin harus diberi Nobel Perdamaian. "Kami tidak akan berhenti sampai tercapai kedamaian di seluruh dunia yang berdasarkan pada nilai-nilai suci bagi semua orang! Panglima tertinggi kami, Presiden Rusia Vladimir Putin, selalu berdiri demi perdamaian dan melawan peperangan," ujarnya.

"Oleh karena itu, beliau layak dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian. Semua roh jahat, yang merupakan pembunuh dan teroris, gagal membuatnya terlihat buruk," katanya lagi. Checnya sendiri adalah republik di federasi Rusia. Beribu kota di Grozny, Checnya memiliki 95% penduduk Muslim dan sisanya kristen ortodoks. Pasukan Chechnya Rusia memang dikirim untuk membantu Rusia ke Ukraina. Perang Rusia dan Ukraina diyakini Bank Dunia akan membuat kontraksi pada ekonomi kedua negara, masing-masing 11 dan 45%.

Sumber: Dikutip dari CNBC
Publisher: Ammar

Redaksi

Publis.id berupaya menjadi yang terdepan dalam menyajikan berita dan informasi dengan menerapkan standar jurnalisme yang berkualitas dalam meliput berbagai peristiwa daerah, nasional, dan internasional.

Baca Juga